Menjadi sakit dan mengetahui ada kemungkinan aku akan kehilangan berbagai hal, membuat aku lebih menghargainya. Misalnya, seperti komputerku, kekasih tercintaku yang seharusnya aku lamar saat itu 20 Mei 2012 tapi aku malamnya malah terjatuh dan terpaksa pagi-pagi harus berada di rumah sakit. (Maafkan aku sayang... ini terjadi emang kenyataan), lamaran tertunda entah sampai kapan aku bisa kembali diterima oleh keluarganya.
Hanya Alloh Yang Maha Tahu...
Orangtua mungkin terlihat sebagai sosok yang tidak adil karena tidak membiarkan ku melakukan hal-hal yang aku inginkan, tapi mereka akan selalu membantu. Mereka memberi aku makan, pakaian, rumah dan akan membantu aku ketika terluka.
Ayah dan mamah selalu duduk menemaniku hari demi hari selama di rumah sakit, mereka melihat ketika aku harus kesakitan dan menjalani semua jenis perawatan medis yang membuatku tidak bisa berdiri. Aku tahu tangan pertama yang akan memegang saat melihat anak sakit adalah tangan orangtua.
Aku yakin ketika aku didiagnosis dengan tumor otak, mereka berpikir aku takkan bisa melaluinya. Tapi aku bisa melaluinya dan terbebas dari kanker.
Aku adalah anak normal yang telah memiliki perjalanan mengerikan. Tapi, aku memiliki sesuatu yang positif dan itu semua membuatku berpikir serius dan bijaksana tentang kehidupan. Kanker telah membuatku berpikir lebih bijaksana dalam melihat kehidupan apa yang ada di hadapanku.
Sekarang anda telah mendengar kehidupan nyata dari seorang penderita kanker, aku harap cerita ini bisa membuatmu berpikir beberapa hal mengenai kehidupanmu sendiri."
Orangtua mungkin terlihat sebagai sosok yang tidak adil karena tidak membiarkan ku melakukan hal-hal yang aku inginkan, tapi mereka akan selalu membantu. Mereka memberi aku makan, pakaian, rumah dan akan membantu aku ketika terluka.
Ayah dan mamah selalu duduk menemaniku hari demi hari selama di rumah sakit, mereka melihat ketika aku harus kesakitan dan menjalani semua jenis perawatan medis yang membuatku tidak bisa berdiri. Aku tahu tangan pertama yang akan memegang saat melihat anak sakit adalah tangan orangtua.
Aku yakin ketika aku didiagnosis dengan tumor otak, mereka berpikir aku takkan bisa melaluinya. Tapi aku bisa melaluinya dan terbebas dari kanker.
Aku adalah anak normal yang telah memiliki perjalanan mengerikan. Tapi, aku memiliki sesuatu yang positif dan itu semua membuatku berpikir serius dan bijaksana tentang kehidupan. Kanker telah membuatku berpikir lebih bijaksana dalam melihat kehidupan apa yang ada di hadapanku.
Sekarang anda telah mendengar kehidupan nyata dari seorang penderita kanker, aku harap cerita ini bisa membuatmu berpikir beberapa hal mengenai kehidupanmu sendiri."
0 komentar:
Posting Komentar