Aku seperti masuk di sebuah lorong putih panjang
tak berujung, kecuali sinar itu...
tak berujung, kecuali sinar itu...
Gusti,
Sudah sampaikah saat ku ?
Aku tak berdaya dalam diam,
Kepala, tangan dan kakiku serasa diikat erat
Aku tak berakal
Sudah sampaikah saat ku ?
Aku tak berdaya dalam diam,
Kepala, tangan dan kakiku serasa diikat erat
Aku tak berakal
Tapi aku bisa merasakan
Betapa sepi-dingin dan sendiri
Aku tak lagi bisa menyentuh orang-orang yang aku cinta
Aku tak lagi bisa mendengar doa yang mereka lantunkan
Aku hanya bisa melihat mereka dalam gumam doa dan resah
Aku hanya ingin merasakan keikhlasan seperti yang telah kita sepakati
Aku pasrah...Betapa sepi-dingin dan sendiri
Aku tak lagi bisa menyentuh orang-orang yang aku cinta
Aku tak lagi bisa mendengar doa yang mereka lantunkan
Aku hanya bisa melihat mereka dalam gumam doa dan resah
Aku hanya ingin merasakan keikhlasan seperti yang telah kita sepakati
Aku menyerah...
Betapa aku tak berdaya, kerdil dan kecil dalam kuasaMu , Gusti
Betapa kesombonganku selama ini menjadi tak berarti lagi
Sudah terlambatkah untuk memohonkan maaf, ampunan dan tobatku, Gusti
Beri aku kesempatan sekali lagi, untuk memperbaiki diri
Izinkan aku menjadi diri yang baru yang lebih baik
Mohon berikan lagi waktu untuk hamba
Bersiap memenuhi panggilan takdirMu, nanti...
Tapi jangan sekarang, Gusti
Aku belum siap
Aku mohon,
Jangan ambil nyawaku...
Jangan sekarang
Betapa kesombonganku selama ini menjadi tak berarti lagi
Sudah terlambatkah untuk memohonkan maaf, ampunan dan tobatku, Gusti
Beri aku kesempatan sekali lagi, untuk memperbaiki diri
Izinkan aku menjadi diri yang baru yang lebih baik
Mohon berikan lagi waktu untuk hamba
Bersiap memenuhi panggilan takdirMu, nanti...
Tapi jangan sekarang, Gusti
Aku belum siap
Aku mohon,
Jangan ambil nyawaku...
Jangan sekarang
0 komentar:
Posting Komentar