Warnet Tempat Nongkrong

Disinilah jika ada ide saya curahkan melalui blog atau tulisan, yang sengaja diarsipkan dan saya sharing, semoga bermanfaat! Amien...

My Office

Diruangan inilah semua ide untuk berbisnis dituangkan, kreativitas, integritas dan loyalitas dapat diuji di sini.

The Man Behind The Keyboard

Inilah orang yang berada di belakang blog ini.

My Hobby

Bermanin bilyard... salah satu hobi saya untuk melepaskan kejenuhan.

Korban Amarah

Jangan pernah meniru satu ini, jika anda sedang marah dan kesal.

Minggu, 10 Februari 2013

Arti Janji Dalam Sebuah Cinta


Ketika sebuah hal yang bernama janji sudah terucap, pastinya kita ingin selalu yang namanya menjaga semua janji tersebut dengan segala upaya yang mungkin dapat kita usahakan. Namun pada kenyataannya sebuah janji tersebut akan membuat kita merasa berat jika memang kita tidak ikhlas untuk menjalankan janji tersebut. Seperti ketika kita mempunyai sebuah janji dan kita sampaikan kepada orang yang kita sayang. Tentunya janji tersebut bukanlah semata-mata hanya untuk meyakinkan saja dia saja, namun lebih tepatnya untuk membuat orang yang kita sayang bisa mengerti betapa kesungguhan yang kita harapkan berupa hal yang nyata, dan akan dilakukan sebaik mungkin yakni dengan adanya janji.

Arti Janji yang sesungguhnya yakni meyakinkan kepada seseorang bahwa apa yang kita ucapkan akan menjadi kenyataan dan takkan pernah mungkin di ingkari. Namun dalam kenyataannya sekarang ini, Sebuah rasa cinta yang dilandasi dengan janji justru membuat semua terasa terpaku dan seperti hanya sebuah ungkapan biasa saja. Padahal jika kita berfikir secara harfiahnya, sebuah cinta yang dilandasi janji memang harus dijalankan secara penuh keseriusan dan tak boleh sekalipun mengingkarinya.
Arti janji memang tak boleh kita hilangkan begitu saja, terutama saat kita mempunyai sebuah masalah dalam percintaan yang sedang kita jalankan. Jangan sampai hanya karena hal tersebut kita lalai untuk menjaga janji kita. Berfikir jernih dan kontrol emosi memang yang perlu kita tingkatkan untuk membuat semua janji yang kita berikan akan berjalan sesuai dengan rencana. Memang hanya ada satu kata yang bisa digambrakan ketika kita tak bisa menepati janji. Kata tersebut adalah Kecewa. Tentunya bagi semua orang yang pernah diingkari janjinya dalam cinta pastinya akan merasakan sebuah kecewa. namun hal itu akan lebih terasa lagi ketika kita juga berjanji namun melalaikannya. Sesaat kita memang tak menyadari, tapi lambat laun kita pun akan menyesal dengan semua itu. Oleh karenanya. Sangat tak baik bagi kita untuk tak menepati janji. Apapun alasannya, jika kita memang adalah seorang yang benar-benar memiliki jiwa yang benar-benar sejati pastinya sebuah janji pun akan kita jalankan.

Selasa, 17 Juli 2012

Intropeksi

Dulu aku egoisme dengan pendapatku yang aku tahu.
Kadang aku langsung memponis mereka salah..
Tanpa berpikir dua kali
Tanpa berpikir siapa diri ini..
Sungguh Sombong cara berpikirnya diri ini

Dulu aku ini suka berdebat..
Bahkan hobi dengan kata pedebatan
Saking hobynya aku suka mencari teman yang berilmu
Dipikiranku dulu cuma ingin sharing dan bertambah ilmu.
Padahal hanya ingin tahu kehebatan mereka.
Dan ingin merasakan kepuasan hati ini atas kemenanganku..

Tapi Sekarang aku sadar
Bahwa prilaku dan sikap seperti itu
Bukan menenangkan hati
Namun sebaliknya membuat hati ini sempit dan keras.
Itu yang kurasakan dulu..
Sungguh Bodohnya diri ini...

Selangkah demi selangkah
Aku berpikir dengan Bijak..
Merenung akan sikapku ini..
Dengan berbekal ilmu yang ku dapat
Dari berbagai guru-guru yang bijak..
Aku sadar dan sangat sadar bahwa itu benar-benar BODOH

So, sekarang aku belajar lebih banyak meraba diri..
Bahwasanya
Siapakah diri ini yang bergerak???...
Siapakah jiwa ini yang bernafas???
Siapakah akal ini yang berfikir???
Siapakah yang melangkahkan kaki ini?
Mungkin pantas aku gelar diri ini si BODOH

Tak sadarkah...
Tanpa Allah diri ini tak akan bergerak..
Tanpa Allah jiwa ini ruh akan berpisah dari badan dan nafaspun berhenti..
Tanpa Allah akal ini tak akan berpikir..
Tanpa Allah segalanya tak ada..

SEKARANG
Koreksi diri lebih di utamakan daripada mengorek-mengorek aib orang lain..
Bukannya jari tangan yang menunjuk ke arah mereka lebih banyak mengarah kepada diri sendiri..
Coba lihat saat menunjuk >>>>>>>>>>
Menunjuk kepada mereka hanya satu, yaitu "jari telunjuk"
kepada diri sendiri tiga, yaitu "kelingking, jari manis, dan jari tengah.
Satunya lagi ke bawah, yaitu JEMPOL.
Tanda ke bawah, harus TAWADHU' dan MALU kapada Allah.

Sungguh pantas dan maklum jika ada orang lain menghinaku, menyakitkanku, membenciku dll karena sikapku demikian....

Jujur aku tak akan menyalahkan mereka,
Tak akan membenci mereka
Apalagi memarahi mereka.. Na'udzubillah...
Sebenarnya diri inilah yang harus disalahkan,
karena diri ini kurang MERABA DIRI (KOREKSI DIRI SENDIRI)...
ASTAGHFIRULLAH... ASTAGHFIRULLAH... ASTAGHFIRULLAHAL'ADZIIM....

Jumat, 13 Juli 2012

Falsafah Bunga Teratai

Anda tahu dan pernah lihat bunga teratai?
Itu bunga yang hidupnya di atas air yang tenang dan kotor, dimana banyak serangga dan sumber penyakit hidup. Daunnya yang besar terapung di atas air dan dijadikan tempat loncatan kodok. Dengan kondisi yang sedemikian kotorn ya, orang akan menganggapnya sebagai yang tidak berharga dan kotor, yang tidak pantas untuk diraih karena demikian kotornya tempat ia hidup. Tapi tahukah Anda, bunga teratai mempunyai bunga yang sangat indah dan bersih, bertolak belakang dengan lingkungan nya yang kotor.

Dia tampil dengan keindahan bunganya yang sangat menawan bagi yang melihatnya. Dia hidup dengan keindahan dan kebersihan yang demikian tanpa dipengaruhi oleh lingkunganny a yang kotor. Betatapun kotornya tempat dia hidup, tapi keindahannya tetap terjaga dengan baik. Bahkan lingkungannya yang ingin merusak dirinya, bunga teratai tetap tumbuh dengan indahnya tanpa merusak lingkunga nnya. Kehidup an kita juga ibaratkan bunga teratai, yang hidup di lingkungan yang terkadang dan bahkan tidak bersahabat dengan kita. Tidak jarang, alam sekitar memaksa kita untuk menerima dan menyesuaikan dengan lingkungannya.

Pola Pikir Orang Sukses

PERNAHKAH Anda berpikir, mengapa sebagian orang ditakdirkan menjalani hidup penuh kesuksesan sedangkan yang lainnya tidak? Sukses bukan hanya tentang tingkat pendidikan seseorang, melainkan juga pola pikir yang dia terapkan.

Orang sukses bukan hanya berperilaku berbeda, mereka juga berpikir dengan cara yang berbeda.

Agenda ganda
Orang biasa cenderung berinteraksi dengan berfokus hanya pada tujuan-tujuan pribadi mereka. Orang sukses, di sisi lain, berinteraksi dengan berfokus bukan hanya pada tujuan pribadinya, melainkan juga dengan tujuan orang lain. Itu sebabnya, orang sukses dapat menciptakan hubungan yang lebih baik dan mengumpulkan lebih banyak dukungan dalam hampir segala hal yang mereka lakukan.

Ketidakpastian
Orang biasa selalu ingin segala hal berjalan sesuai keinginannya, entah itu dalam rapat direksi sampai reuni keluarga. Mereka menjadi cemas dalam menghadapi perubahan dan ketidakpastian. Sementara itu, orang sukses lebih percaya diri. Mereka tahu bahwa mereka pada akhirnya akan mampu menangani situasi apa pun yang terhadi, dan tidak terikat untuk memainkannya sesuai skenario tertentu. Hal ini membuat mereka terlihat lebih tenang, menyenangkan, dan menarik saat bergaul.

Minggu, 03 Juni 2012

Perbedaan Mendasar Orang Kaya dengan Orang Pintar


Kadang-kadang saya berpikir kenapa orang pintar banyak yang gagal? Hmm…. penasaran karena baru kali ini saya sadar kalau saya itu pintar.

Anda juga kemungkinan orang pintar loh…! ga percaya? buktikan sendiri dengan membaca tulisan di bawah ini !

Waktu di kaskus saya melihat thread ini, ini menyadarkan saya betapa pintarnya diriku. Ini tujuh perbedaan dasar antara orang kaya dan orang pintar. Anda termasuk yang mana?

Senin, 28 Mei 2012

Esensi Menghargai

Apa ini dirasakan oleh kamu, saya, dia, kita,mereka ataupun hantu hantu yang sedang bergentayangan dialamnya..

Menghargai orang lain, sebuah ungkapan yang terdengar simpel tapi banyak orang lalai mengamalkannya. Mungkin kita sering kesal dengan orang lain karena kita merasa tidak dihargai.
Bahkan, mungkin kita pernah marah karena orang lain tidak memperhatikan kita. Tapi pernahkah kita berfikir bahwa kita pun pernah bahkan sering tidak menghargai orang lain?

Kita terlalu mementingkan diri sendiri sehingga lupa memperhatikan orang lain disekitar kita.Terkadang kita sebagai manusia merasa kita yang paling benar, dan mungkin kita pernah meremehkan pendapat, atau saran dari orang, terutama dari orang yang kita anggap lebih rendah status sosialnya, atau seorang yang baru kita kenal (penulis mengucapkan maaf jika deskripsi tersebut ada di dalam diri penulis).

Kerap ketika kita menjadi seorang berada di garis depan(atau memaksa diri untuk berada di depan), yang suka mengayunkan tangan untuk menunjuk orang, sering muncul keangkuhan pribadi dalam menerima pendapat dan kritik, dan kita meremehkan anak buah, Ketika orang lain baik yang dikenal dekat maupun pura pura kenal mengalami sakit mengapa hal itu tidak dirasakan.

Sering juga kita mengabaikan hati nurani, dalam pengambilan keputusan,cara menyampaikn yang sangat “beretika”, sebenarnya perbedaan pendapat adalah suatu anugrah yang patut disukuri, karena dengan perbedaan pendapat kita bisa memiliki banyak pilihan keputusan, atau alternative penyelesaian masalah.
Saat persaingan sebagai penunjukan keeksistensian seseorang, terkadang sesorang dengan tak mau mengalah ingin pendapatnya dihargai, dan diakui sebagai ide miliknya.

Sering kita lihat dan karena perbedaan pendapat, orang berkelahi “PSIKIS” atau saling mendendam dan berniat untuk saling menjatuhkan.
Mungkin,aku,kamu,dia atau siapapun pernah merasakannya. Hal tersbut kurang lah bermanfaat, yang terjadi adalah suatu kerusakan, dan sikap saling permemusuhan. Sehubungan dengan menghargai orang lain, aku berusaha mencoba mendikotomikan tipe orang dalam hal ini yaitu:

  1. Orang yang tidak tahu bagaimana caranya memuji atau menghargai orang.
  2. Orang yang tidak mau memuji atau menghargai orang.
Kedua tipe ini bisa bersumber dari satu keluarga yang sama dan banyak referensi fenomena tertangkap oleh mata,dirasakan dengan hati dan dipikirkan dengan logika yaitu:
Orang-orang yang biasanya dibesarkan dalam rumah yang hampa pujian atau tanggapan positif dari orangtuanya. Akhirnya mereka hidup di dalam tuntutan sehingga tidak pernah atau jarang sekali mereka memenuhi tuntutan itu karena tidak mendapatkan tanggapan positif dari orangtuanya.
Dan mereka selalu melihat diri mereka sebagai orang yang tidak mempunyai keberhasilan, tidak pernah dipuji. Karena tidak pernah mendengarkan pujian, akhirnya tidak tahu bagaimana caranya memberikan pujian atau menghargai orang lain.Dari keluarga yang sama juga bisa muncul seseorang yang sebetulnya tahu bagaimana caranya memuji orang, tapi tidak mau melakukannya.


Kenapa? Sebab dia merasa dia pun dulu tidak pernah mendapatkan pujian atau penghargaan dari orang lain maka sekarang orang pun tidak akan mudah mendapatkan pujian atau penghargaan dari dia atau dia malu untuk menghargai karna tidak ingin kelihatan rendah di mata orang tersebut.

Namun sebenarnya mereka bisa belajar untuk menghargai orang lain, langkah satu-satunya adalah coba melihat perubahan atau kemajuan atau hal yang positif sekecil apa pun.
Ada satu alasan kenapa seseorang patut menerima pujian atau penghargaan yaitu orang itu telah berusaha.
Selain kita memberikan pujian dan penghargaan melalui kata-kata, ada hal yang memang tidak terungkapkan melalui kata-kata namun terbaca jelas adalah sikap hormat.

Sebenarnya banyak yang menjadi keuntungan jika imperium keegoisan telah terlepas belenggu dan menghargai orang lain sebagai “jawaban akhir”.

  • Orang lain akan lebih termotivasi untuk menjadi lebih baik.
  • Orang lain akan lebih mau dekat dengan kita 
  • Orang tersebut nantinya juga akan lebih mudah menghargai orang lain pula, sebab mereka sudah menerimanya dari kita.
Tetapi kita juga janganlah menjadikan kita sombong ketika ide kita diterima atau pun berush merendahkan orang lain dengan cara – cara ‘”cantik”. Mari kita saling menghargai perbedaan diantara orang lain. Karena manusia terdiri dari banyak pemikiran. Dan mari kita menghargai perbedaan dan alangkah indahnya jika perbedaan menjadi kekuatan yang menguatkan.

TAPI, "jika perbedaan dipaksa menjadi binatang yang jalang dan liar, maka KERETAKAN akan membuat kawah gunung yang terus menerus memancar asap hingga tersulut api".

Kata-kata ini bukanlah kesempurnaan penulis, bukan ingin menjadi menjual eksistensi parsial ataupun kesombongan internal diri namun penulis hanya merasakan alur angin dan kicauan burung gereja di sudut ruang..

Semoga maaf selalu ternganga dalam kebahagiaan

Kesiapanku menghadapi sebuah ketidakpastian

Melihat, mendengar, melakukan dan merasakan sebagai bukti eksistensimu di bumi yang dihinggapi miliaran jasad berjalan. Tetap ada, tetap didera pilihan arah.

Mengungkap semua rasa yang terpendam ataupun kekhawatiran terhadap sesuatu yang terlihat maupun tersirat. Itulah rasa dalam petikan perasaan. Siapapun pasti pernah mengalaminya dalam sebuah dimensi waktu tertentu.

Semua rasa tersimpan dalam otak yang dipenuhi banyak getah, Virus-virus itu dipaksa masuk namun hati terlamun menahan seperti sayatan yang tidak kunjung mendapat perawatan *sungguh hiperbol kata-kata ku ini, tapi biarlah.

Sebenarnya aku tidak masalah, sekonyong-konyong planet ini berubah membabi buta , kata siap yang terucap dari bibir ku ini, siap menawarkan kekalahan dan kemenangan,kebaikan dan keburukan , semua terasa wajar karena bagiku semua terasa hambar (hanya dalam arti intern).

Mungkin argumen tidak presisi ku ini menimbulkan sesuatu yang tidak jelas menjadi buran dan gelap. Aneh, ya begitulah.. sesuatu yang menguatkan itu, sungguh jauh disana, melihatnya tak bersua oleh pandangan dan nasihatnya tak terasa, mungkin jarak terlalu mendikotomikannya.

Merakit satu persatu keping-keping kekuatan tersisa, walau lama dan usang, namun itu yang ada kini, diterima apa adanya, ku selesaikan satu persatu rasa namun tercipta metamorfosis rasa yang aneh. Getaran hati tergerak berani dan teguh dengan apa yang ku pahami selama ini, ku teringat dengan kata-kata Maha

Pencipta “Nikmat apalagi yang telah kau dustakandari apa yang aku berikan” kata tafsir itu diulang-ulang dalam surat Ar-rahman. Tersentak, itulah yang kurasakan memahami kata itu, tapi itu menguatkan jiwa manusia, seperti telur yang akan meluncur ke jurang namun berkatnya batu menghalangi.

Kata orang bumi itu berputar, kalau kini “rasa dan perasaan itu berputar”, memang tabu untuk sebuah lelucon, sungguh wajar kawan..karena ku bukan topeng lucu yang bisa menghibur di pentas teater.

Ada yang aneh tidak? Apa tulisan pernyataanku di atas tidak koheren ya? Hahaha..(ungkapku)

Aku lebih suka bermain dengan kata "tersirat terhadap rasa, mencoba mengungkap rasa dalam sebuah rahasia, Nah tepatnya seperti itu! Bukan metodologi menjadi raja" (dalam aspek sempit).

Sungguh Aku Tak Mendustaimu

 Sungguh Aku Tak Mendustaimu

Tak beda aku dengan ranting yang patah
Meski terus berganti dan tumbuh
Sesekali aku bersalah
Terinjak oleh kaki yang lupa

Tapi janganlah lupa akan cinta
Yang telah melilitkan daunnya
Pada jiwa dalam puluhan purnama
Kitalah yang menanamnya

Daunnya dari hatiku yang sungguh
Kusiram dengan embun harap
Pada penantian yang melindap
Tertiup angin kelembutanmu

Bila sesekali ada ragumu
Jangan pudar aroma cintamu
Karena aku tak akan menipumu lagi
Sederhana saja
Aku tak mau kehilanganmu

Sungguh,
Aku tidak mendustaimu

for: My Love